well, title-nya agak lebay!
sebenarnya perjalanan saya ini ga ekstrim-ekstrim banget tapi mengingat bahwa saya fobia perjalanan laut, maka ini bisa dikatakan ekstrim -__-* (membenarkan diri bangeet!)
saya memulai minggu pagi dengan penyesalan lumayan mendalam, karena niat saya untuk ke gereja jam 6 pagi, batal. bukan karena hujan sayang, bukan juga karena sakit gigi, tapi 100% karena faktor human error. yaaahh, kalian tau lah, error bukan sesuatu yang asing di dunia saya :p
ketika saya terbangun pagi itu, saya langsung mengumpulkan nyawa yang masih jalan-jalan manis di Eropa bareng Cesc Fabregas. baru saja berniat nyamber handuk, nyanyian jemaat dari gereja membuat saya kehilangan harapan hidup; ibadah sudah dimulai. dan parahnya, sejak satu jam yang lalu -__-*
maka saya batal ke gereja. umm, semoga Tuhan yang sangat baik mau mengampuni anak-Nya yang cantik dan baik hati ini. amin.
saya melakukan persiapan standar setiap kali akan jalan-jalan. grasak-grusuk mengisi berbagai keperluan wanita.
jam 9.15 saya keluar rumah, setelah ditelpon Santy yang sudah bergaya di meeting point yang disepakati tim Maluku Baronda, Gong Perdamaian Dunia.
setengah jam kemudian -well, ga penting kan kalo harus membahas cerita naik angkot saya?- saya tiba dengan selamat di pelataran Gong. wuiiih, belum banyak sih yang datang. tapi tetaaap dong saya exciting. this gonna be a very nice day :)
seiring berjalannya waktu, makin banyak yang datang, termasuk bus dan makan siangnya (yipiiiieee!!!!)
kami ngobrol-ngobrol ga jelas sambil disuguhi pemandangan menarik dari tentara-tentara baru yang lagi dikerjain. sebenarnya sih saya nggak ngeh sama sekali, tapi adalah Jody, yang menyadarkan saya bahwa 4 tentara yang berdiri sejajar di jalan sambil nyengir-nyengir tanpa arti itu sedang kena plonco. hahaha. berikutnya lebih parah, karena ada yang disuruh homatin setiap tiang listrik yang dilewati. ckckckck...
akhirnya, yang dinantikan tiba juga; waktu keberangkatan! yeaaaay! senang tak terkira! apalagi, saya belum pernah ke pulau Pombo sebelumnya. maka, saya merasa bahwa saya adalah manusia yang paling tertantang di dalam rombongan.
tadinya saya ingin tidur, tapi yaah karena over excited, maka saya hanya bisa cengar-cengir sambil live tweet kondisi rombongan :) dan tanpa terasa, kami tiba juga di pelabuhan Tulehu. i mean, pelabuhan yang benar, karena awalnya, kami sempat salah masuk pelabuhan, hahaha..
my real journey finally begun pas kapal motor ikan itu menarik jangkarnya. motor mulai melaju membawa saya, teman-teman dan rasa takut saya.
jadilah, saya hanya duduk diam -dan anggun- bersama echa dan santy padahal niat saya sebelumnya adalah foto-foto -__-* sampai akhirnya saya dipanggil kak Tero. dia pinter banget nebak saya pusing, tapi saya juga cerdas berdakih kalo lagi ngantuk, haha, peace kakaaa ^^v (kalo si kaka baca siih :p)
eeeh, ternyata setelah bergabung dengan rombongan panitia, saya menemukan keceriaan yang tadinya sempat diganti kecemasan kehilangan nyawa kalo tiba-tiba motornya tenggelam. sampai akhirnya kami tiba di pesisir Pombo dan saya menemukan satu lagi masalah yang berkaitan dengan hidup-mati; kami harus melanjutkan perjalanan ke pulau dengan menggunakan sekoci!!!
oh mamaaaa!
ingin rasanya saya melompat dan berenang saja. tapi mengingat bahwa tidak ada satupun cewek yang nekat, maka niat itu saya batalkan.
dengan terpaksa saya mengumpulkan nyali untuk naik sekoci. dan ternyata, mengumpulkan nyali itu susah sodara-sodara. beneeer! terbukti saya baru berani naik sekoci (well, bukan naik sih sebenarnya, turun dong, kan tadinya saya di kapal yang lebih tinggi dan sekocinya di bawah, di permukaan air :p) pada kloter ke-7 bareng dilla, indam dan yuli. sesungguhnya, kami rombongan yang sangat heboh.
saat kloter-kloter sebelumnya, kami sibuk dadah-dadahin dan kasih semangat, maka pada giliran kami, ga ada satupun yang kasih semangat. kami menyemangati diri sendiri dan teteeeeup aja berteriak absurd saat ada gelombang besar yang menerpa sekoci. ckckck, benar-benar perjuangan hidup-mati.
saya nyaris sujud-syukur saat akhirnya kaki saya menyentuh daratan. sensasinya sebanding dengan Christopher Colombus saat menemukan benua Amerika. bener!
naaah, akhirnya acara memulung sampah dimulai juga. ternyata menyenangkan. dan lumayan bikin saya berpikir untuk jadi pemulung saja :p dengan syarat tapinya, kalo ditemani 70 orang gaul kayak kemariiiin. weeeeeeeek...
saya sempat hampir step karena ada seseorang yang sebenarnya seksi pantatnya(kata Ipeh), tapi agak-agak bencong :( sayang banget siiiihh... padahal latar belakang dan depannya lumayan menjanjikan lhoo...
setelah itu, saya dan teman-teman memutuskan untuk jalan-jalan keliling pulau. karena kalau cuma duduk berselonjor d pantai kami bakal ketiduran dan siap-siap dipermalukan di social media, mengingat begitu banyak fotografer yang gentayangan :p
sempat foto-foto ga jelas di hutan, saya, echa dan santy sempat kesasar dan agak panik. hahhaa, padahal pantai di pesisir seberang arah kami datang, kelihatan jelas. hanya satu yang kami takutkan; ulaaaaar. bener deh!
sekali lagi saya nyaris sujud syukur saat berhasil tiba di pantai....
saat menusuri pantai, kami sempat menyapa beberapa orang yang juga sedang berlibur di pulau Pombo. ada juga tante-tante yang menjual karang-karang cantik :)
kami bertemu almascatie, ipeh, kak tero, jody, irfan, dll di ujung pulau. kami memutuskan untuk berhenti dan kukugalas bareng mereka. lucuuu deh, almas cerita tentang penemuan sampah kondom dan tag baru "buanglah sperma pada tempatnya" hahaha...
kami berbagi tawa dan cita-cita untuk membuat pusat perjudian plus-plus di pulau Pombo yang pasti akan membawa keuntungan bagi bangsa dan negara sampai akhirnya senja menjelang dan kami harus kembali ke basecamp sementara di pulau Pombo sebelum nantinya ditinggalkan dan menyambut sunrise, hahahaha *lirikAlmas :p
akhirnya, petualangan hari itu selesai dengan berbagai rasa; senang, capek, tapi juga takut karena masih akan naik sekoci. hehehe.
yang jelas, misi kami berhasil. membersihkan pulau Pombo dan mendapatkan persahabatan bahkan keluarga besar :)
*ps: foto-foto menyusul :)